Bertemu dan berpisah karena Allah

وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ
“Dua orang yang saling mencintai karena Allah. Mereka berkumpul dan berpisah semata-mata karena Allah.”
Mengawali hari dengan Bismillah, lidah berdzikir pagi dan petang. Burung berkicau bertasbih, memuji nama Allah. Gulungan ombak di lautan biru yang luas pun bergemuruh bertasbih. Angin berdesir pelan, menyapa daun nyiur melambai ditepi pantai.
Tidak ada seorangpun yang tahu hari ini, esok atau lusa untuk bertemu dengan siapa. Bisa sosok baik atau buruk yang akan dihadirkan. Namun seiring bergulirnya roda hari, menjemput rajutan takdir. Hikmah baik atau jejak hitam kah yang membekas. Semua adalah proses panjang perjalanan kita menuju Rabbul ‘Alamiin.
Sebuah pertemuan menciptakan harapan untuk bersama, namun tidak semua pertemuan berakhir dengan kebersamaan,bahkan perpisahan sudah membayang di gerbang perjumpaan. Hanya orang-orang yang setia yang akan membersamai dan menemani perjuangan panjang, mengiringi langkah dan menjadi alasan pulang kemanapun kaki melangkah.
Tautan hati persahabatan yang dinaungi kecintaan karena Allah, akan berkekalan walau raga berpisah. Hati akan saling merindukan walau satu sama lain terpisah dalam jarak jauh dan waktu yang lama.
C i n t a adalah mutiara indah ketika dilapisi ketakwaan kepada Allah. Bertemu karena Nya dan berpisahpun karena Nya. Cinta orang tua dalam lingkungan keluarga, cinta sepasang suami istri, cinta persahabatan, cinta yang halal untuk dicinta jika dilandaskan karena Nya, akan melekat lama.
Tanda-tanda bertemu dan berpisah karena Allah :
1. Niat Ikhlas karena Allah semata
2. Tetap menjaga syariat
3. Cinta Allah yang utama
4. Mencegah kerusakan lebih utama daripada mengambil kebaikan
5. Pertemuan itu menguatkan komitmen dakwah
Dan sungguh hati-hati yang terpaut itu karena Allah semata
“ Dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana ” (Q.S Al Anfal:63)
Somewhere, 20 Februari 2018
#30Dwc#Jilid11#day29#Squad3

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"ilmu itu ibarat mutiara, ilmu yang kita punya adalah mutiara yang sudah terangkat dari dasar laut, pada dasarnya masih banyak mutiara di dalam laut yang lebih berkilau" (buya hamka)

Senja di Kereta